- Back to Home »
- Taubat & Istighfar
Posted by : Unknown
Minggu, 27 Desember 2015
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Hai Sobat pasti kalian kangen ya dengan saya yang manis ini :D tenang aja rasa kangen kalian akan hilang dengan penyejuk ini, semoga bermanfaat aamiin... Selamat Membaca ....
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada
Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari
sebanyak 100 kali.” (HR.Muslim)
Demikianlah keadaan Rasulullah SAW, padahal
beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang.
Tetapi Rasul adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana,
pengasih dan penyayang.
Abu Musa ra meriwayatkan, dari Nabi SAW.
“Sesungguhnya Allah membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat
orang yang bebruat jahat di siang hari dan Dia membentangkan Tangan-Nya pada
siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sampai
matahari terbit dari Barat (Kiamat).” (HR.Muslim)
Namun, tidak ada gunanya taubat seseorang ketika
hendak meninggal dunia. Seperti firman Allah. “ Dan tidaklah taubat itu
diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga
apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka. (barulah) ia mengatakan,
sesungguhnya aku bertaubat sekarang.”(An-Nisa ayat 18)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata Rasulullah
bersabda : “Barang siapa senantiasa beristighfar niscay allah menjadikan untuk
setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan
akan diberikannya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR.Abu Daud)
(Lihat kitab Lathaa’iful Ma’arif, oleh Ibnu Rajab, hlm 172-178)
Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib.
Jika maksiat itu terjadi antara hamba dengan Allah, tidak berkaitan dengan
manusia, maka ada tiga syarat taubat, pertama, meninggalkna maksiat, kedua
menyesali perbuatannya, ketiga berniat teguh untuk tidak mengulangi perbuatan
tersebut selama-lamanya. Apabila salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka
taubatnya tidak sah.
Adapun jika maksiat itu berkaitan dengan hak
manusiamaka taubat itu diterima dengan empat syarat. Yakni ketiga syarat
dimuka, dan yang keempat, menyelesaikannya dengan manusia yang bersangkutan.
Jika berupa harta atau sejenisnya maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa
had (hukuman) atas tuduhan atau sejenisnya maka hendaknya had itu ditunaikan
atau ia meminta maaf darinya. Jika berupa ghibah menggunjing maka ia harus
memohon maaf.
“ Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi
ornag yang bertaubat, beriman, beramal shaleh, kemudian tetap dijalan yang
benar).” (QS:Thaaha, ayat 82).
“ Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa meeka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan
mereka dan syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedangmereka kekal
didalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS:Ali
Imraan ayat 135-136).
Allah menyeru kita untuk bertaubat dan
beristighfar, Ia menjanjikan akan mengampuni dan merahmati kita manakala kita
bertaubat kepada-Nya serta mengampuni dosa-dosa kata.
Ya Allah, terimalah taubat kami, sesungguhnya
Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dan slam
senantiasa dilimpahkan kepada Nabu Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Aamiin.....